Kiranya tempias membasahi jendelamu,
Itulah tandanya air mataku mengalir mengingatimu,
Kiranya kau tersedar ada darah di jemarimu,
Itulah tandanya ada sesuatu terjadi kepadaku,
Andainya engkau tersentak dari lamunan panjangmu,
Itulah tandanya aku sedang merindui dirimu,
dan
Andainya engkau terbangun dari tidurmu tika ayat-ayat al-Quran mendayu di Subuh sunyi,
Itulah tandanya aku 'pergi' dulu sebelummu...
Mungkin saja aku tak berkesempatan lagi untuk mengungkap kata maaf buatmu, dan cuma di kesempatan ini yang ada...
Namun,
Jika matamu masih berat untuk memandangku, ringankanlah kakimu itu untuk melangkah pergi dariku, jika bibirmu terpaksa mengukir senyuman buatku, relakanlah wajahmu itu berpaling segera dariku, jika sukar untuk kau melupakan semua salahku terhadapmu, senangkanlah lidahmu itu untuk menghinaku.
Pesanku sahabat,
"Sahabat, jagalah nama baikku. Sesungguhnya aku jika aku sudah tiada berdaya lagi menjaga nama baikku nanti, aku hanya mengaharapkan budimu sahabat."
"Jagalah tingkah laku sopanmu, jagalah solatmu, jagalah ibadatmu, jagalah auratmu sesungguhnya."
Ingatlah kata-kataku ini,
"Sesungguhnya, aku mencintai sahabat sepertimu sepertimana aku mencintai nyawaku, dan aku akan selalu menyanyangi persahabatan ini tidak kita aku masih bernafas ataupun tidak bernyawa lagi. Andainya itu terjadi, maafkanlah aku atas dosa-dosaku padamu selama ini."
"Himpunkalah senda tawa kita, andainya engkau kerinduan, itulah jadi penawarnya. Dan kupohon, ingatlah aku di hatimu selagi terasa ia bererti buatmu."
"Semoga Allah swt menjagamu di sepanjang persahabatan kita, di sepanjang perjalananmu tika aku telah tiada nanti. Sungguh, kumenyanyangimu wahai sahabat..."
Sumber:
iLuvislam.com [klik]
No comments:
Post a Comment